Secara keseluruhan, ada 11 strategi yang digunakan dalam subtitling. Kesebelas strategi itu adalah:
a. Expansion
Expansion atau ekspansi memang istilah yang spesifik digunakan dalam subtitling. Namun, sejatinya, ekspansi memiliki arti atau definisi yang sama dengan addition atau penambahan yang digunakan Mona Baker dalam strategi penerjemahan. Dengan kata lain, ekspansi memiliki arti untuk menambahkan beberapa kata yang dimaksudkan untuk memberikan informasi tambahan yang berguna untuk memudahkan pemirsa untuk memahami maksud dari ujaran yang dikatakan oleh tokoh atau karakter dalam film.
a. Expansion
Expansion atau ekspansi memang istilah yang spesifik digunakan dalam subtitling. Namun, sejatinya, ekspansi memiliki arti atau definisi yang sama dengan addition atau penambahan yang digunakan Mona Baker dalam strategi penerjemahan. Dengan kata lain, ekspansi memiliki arti untuk menambahkan beberapa kata yang dimaksudkan untuk memberikan informasi tambahan yang berguna untuk memudahkan pemirsa untuk memahami maksud dari ujaran yang dikatakan oleh tokoh atau karakter dalam film.
Contoh:
SL: I’m attempting to defraud
TL: Aku berniat untuk defraud (menipu)
b. Transfer
Transfer adalah istilah spesifik untuk Literal Translation dalam strategi penerjemahan. Dengan kata lain, klausa atau kalimat langsung diterjemahkan tanpa menambahkan apapun.
Contoh:
SL: I need a drink
TL: Aku butuh minum
SL: I’m attempting to defraud
TL: Aku berniat untuk defraud (menipu)
b. Transfer
Transfer adalah istilah spesifik untuk Literal Translation dalam strategi penerjemahan. Dengan kata lain, klausa atau kalimat langsung diterjemahkan tanpa menambahkan apapun.
Contoh:
SL: I need a drink
TL: Aku butuh minum
c. Paraphrase
Istilah paraphrase atau parafrasa di sini memiliki bentuk dan makna yang sama seperti dalam strategi penerjemahan. Parafrasa adalah strategi di mana subtitler menerjemahkan bahasa yang tidak memiliki aturan sintaksis yang sama seperti bahasa sumbernya. Dengan kata lain, bisa jadi struktur kalimatnya diubah namun esensi makna dari kalimat di bahasa sumber masih ter-transfer dengan begitu sempurna.
Contoh:
SL: She’s black-hearted whore and I’m done with her.
TL: Dia pelacur berhati jahat dan aku sudah tak mau berurusan dengannya.
d. Condensation
Condensation atau kondensasi. Dilihat dari arti katanya, istilah kondensasi berarti mempersingkat kata yang dianggap tidak begitu penting di mana, bisa jadi, makna pragmatik akan hilang namun makna utama dari kalimat tersebut masih bisa ter-transfer dengan baik di bahasa sasaran.
Contoh:
SL: Ah, I don’t believe I will.
TL: Aku takkan bisa.
e. Decimation
Decimation atau desimasi adalah strategi yang digunakan ketika tokoh sedang bertengkar dengan menggunakan kata-kata yang begitu cepat sehingga subtitler mengurangi ujaran yang diucapkan karena ujarannya dirasa sulit untuk dituliskan. Lebih singkatnya, desimasi adalah versi lebih tinggi dari kondensasi.
Contoh:
SL: You’re noy, by any chance, referring to Spot, are you?
TL: Maksud anda Spot?
f. Imitation
Imitation adalah menulis ulang kata asli yang biasanya adalah nama orang, merk sebuah produk, nama jalan, judul buku, dsb.
Contoh:
SL: Is your Blackberry broken?
TL: Apakah Blackerry-mu rusak?
g. Transcription
Transkripsi digunakan ketika ada istilah-istilah yang asing pada bahasa sumber, semisal, bahasa sumbernya adalah bahasa Inggris namun ada beberapa kata di sana yang menggunakan bahasa yang lain. Di bawah ini adalah contoh di mana di dalam bahasa sumber, ada kata dari bahasa Spanyol yang juga digunakan sehingga penggunaan transkripsi sangat dimungkinkan.
Contoh:
SL: Railroad Pinkertons are hot on our trail, amigo.
TL: Jalur kereta Pinkertons sasaran kita, teman.
h. Discolation
Diskolasi adalah strategi yang digunakan oleh subtitler ketika ia memilih untuk lebih fokus pada efek dan bukan konten dari bahasa sumbernya.
i. Deletion
Secara kasat mata, deletion dan kondensasi bisa dikatakan mirip di mana intinya adalah mengurangi kata-kata yang dianggap tidak perlu. Namun, meskipun mirip, ternyata kedua strategi ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan yaitu pada kondensasi tidak ada proses penghilangan namun hanya dilakukan peringkasan atau menyingkat atau menyederhanakan. Namun, pada deletion, bagian-bagian yang dianggap tidak perlu untuk dilakukan penerjemahan akan benar-benar dihilangkan atau dihapus.
j. Taming
Dari arti katanya sendiri, taming berarti menjinakkan. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa taming adalah strategi yang digunakan untuk memperhalus kata-kata, biasanya swearing words atau ujaran makian, yang bersifat vulgar dan offensive.
Contoh:
SL: If my phone is ruined, you’re dead!
TL: Kalau ponselku rusak, habislah kau!
k. Resignation
Resignation adalah strategi di mana kata, frasa, klausa atau kalimat dalam bahasa sumber benar-benar tidak memiliki padanannya di dalam bahasa sasaran sehingga tidak ada proses penerjemahan yang terjadi.
Istilah paraphrase atau parafrasa di sini memiliki bentuk dan makna yang sama seperti dalam strategi penerjemahan. Parafrasa adalah strategi di mana subtitler menerjemahkan bahasa yang tidak memiliki aturan sintaksis yang sama seperti bahasa sumbernya. Dengan kata lain, bisa jadi struktur kalimatnya diubah namun esensi makna dari kalimat di bahasa sumber masih ter-transfer dengan begitu sempurna.
Contoh:
SL: She’s black-hearted whore and I’m done with her.
TL: Dia pelacur berhati jahat dan aku sudah tak mau berurusan dengannya.
d. Condensation
Condensation atau kondensasi. Dilihat dari arti katanya, istilah kondensasi berarti mempersingkat kata yang dianggap tidak begitu penting di mana, bisa jadi, makna pragmatik akan hilang namun makna utama dari kalimat tersebut masih bisa ter-transfer dengan baik di bahasa sasaran.
Contoh:
SL: Ah, I don’t believe I will.
TL: Aku takkan bisa.
e. Decimation
Decimation atau desimasi adalah strategi yang digunakan ketika tokoh sedang bertengkar dengan menggunakan kata-kata yang begitu cepat sehingga subtitler mengurangi ujaran yang diucapkan karena ujarannya dirasa sulit untuk dituliskan. Lebih singkatnya, desimasi adalah versi lebih tinggi dari kondensasi.
Contoh:
SL: You’re noy, by any chance, referring to Spot, are you?
TL: Maksud anda Spot?
f. Imitation
Imitation adalah menulis ulang kata asli yang biasanya adalah nama orang, merk sebuah produk, nama jalan, judul buku, dsb.
Contoh:
SL: Is your Blackberry broken?
TL: Apakah Blackerry-mu rusak?
g. Transcription
Transkripsi digunakan ketika ada istilah-istilah yang asing pada bahasa sumber, semisal, bahasa sumbernya adalah bahasa Inggris namun ada beberapa kata di sana yang menggunakan bahasa yang lain. Di bawah ini adalah contoh di mana di dalam bahasa sumber, ada kata dari bahasa Spanyol yang juga digunakan sehingga penggunaan transkripsi sangat dimungkinkan.
Contoh:
SL: Railroad Pinkertons are hot on our trail, amigo.
TL: Jalur kereta Pinkertons sasaran kita, teman.
h. Discolation
Diskolasi adalah strategi yang digunakan oleh subtitler ketika ia memilih untuk lebih fokus pada efek dan bukan konten dari bahasa sumbernya.
i. Deletion
Secara kasat mata, deletion dan kondensasi bisa dikatakan mirip di mana intinya adalah mengurangi kata-kata yang dianggap tidak perlu. Namun, meskipun mirip, ternyata kedua strategi ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan yaitu pada kondensasi tidak ada proses penghilangan namun hanya dilakukan peringkasan atau menyingkat atau menyederhanakan. Namun, pada deletion, bagian-bagian yang dianggap tidak perlu untuk dilakukan penerjemahan akan benar-benar dihilangkan atau dihapus.
j. Taming
Dari arti katanya sendiri, taming berarti menjinakkan. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa taming adalah strategi yang digunakan untuk memperhalus kata-kata, biasanya swearing words atau ujaran makian, yang bersifat vulgar dan offensive.
Contoh:
SL: If my phone is ruined, you’re dead!
TL: Kalau ponselku rusak, habislah kau!
k. Resignation
Resignation adalah strategi di mana kata, frasa, klausa atau kalimat dalam bahasa sumber benar-benar tidak memiliki padanannya di dalam bahasa sasaran sehingga tidak ada proses penerjemahan yang terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar